Jl. R. Sukamto No. 3150-3151 Simpang Patal Palembang
PALEMBANG, SRIPO--Bila Anda perhatikan di pusat perbelanjaan atau di pusat bisnis banyak bermunculan usaha kecil yang bersifat waralaba (franchise). Namun sayang sebagian besar bisnis ini belum 100 persen waralaba, tetapi bisnis waralaba masih sangat menjanjikan.
Tahun 2007, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) mencatat 450 jenis. Tentu Anda akan bertanya-tanya apakah usaha ini sudah memenuhi peraturan pemerintah tentang bisnis waralaba (franchise) atau belum. Di Palembang ada beberapa jenis waralaba, seperti Kebab Turki, Tas Tea, Tela-tela, Tahu Kriwil, Dora-Dora Ice Cream, Bakso Cak Man, Easy Market, Super Bimbel GSC, dan masih banyak lagi.
Kebab Turki yang sebelumnya ada beberapa tempat kini hanya ada di depan Futsal Sonic di Jalan Sumpah Pemuda, begitu pula dengan Tela-Tela yang dulu hampir ada di setiap pusat keramaian. Namun tidak dengan Bakso Cak Man, Super Bimbel GSC dan yang lainnya yang terus maju dan mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi pengelolanya.
Ketidak-bertahanan itu disebabkan karena sistem manajemen yang tidak kuat dan tidak sesuai aturan tentang waralaba yang ditetapkan pemerintah, bahkan diantaranya dalam hitungan bulan sudah tak beroperasional lagi.
"Waralaba yang terdaftar di Dinas Perdagangan Kota Palembang hanya satu, yakni GSC. Yang lainnya belum memenuhi persyaratan sebagai waralaba," jelas Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri, Yustianus, SE.
Memang kata Paulus Winarto pada seminar yang digelar STMIK MDP yang bertajuk Becoming An Entrepreneur beberapa waktu lalu, bisnis waralaba sangat menjanjikan di tengah krisis ekonomi yang tengah terjadi sekarang ini dan minim resiko.
Pemilik Bakso Kota Cak Man, Karsono mengatakan, bisnis waralaba sangat menjanjikan asalkan tahu keinginan pasar. Terutama untuk jenis makanan dan minuman karena menyangkut selera. Belum tentu makanan yang diwaralaba cocok dengan lidah warga setempat seperti Palembang, untuk itulah ia memilih Bakso Kota Cak Man yang kini sudah mempunyai beberapa outlet.
"Jangan ikut-ikutan dalam berbisnis waralaba. Pelajari peluang yang ada, lalu mintalah pendapat orang yang ahli, ujar Karsono.
*) Artikel ini sudah dimuat di surat kabar harian Sriwijaya Post/Rabu, 27 Mei 2009; Halaman 18
Tahun 2007, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) mencatat 450 jenis. Tentu Anda akan bertanya-tanya apakah usaha ini sudah memenuhi peraturan pemerintah tentang bisnis waralaba (franchise) atau belum. Di Palembang ada beberapa jenis waralaba, seperti Kebab Turki, Tas Tea, Tela-tela, Tahu Kriwil, Dora-Dora Ice Cream, Bakso Cak Man, Easy Market, Super Bimbel GSC, dan masih banyak lagi.
Kebab Turki yang sebelumnya ada beberapa tempat kini hanya ada di depan Futsal Sonic di Jalan Sumpah Pemuda, begitu pula dengan Tela-Tela yang dulu hampir ada di setiap pusat keramaian. Namun tidak dengan Bakso Cak Man, Super Bimbel GSC dan yang lainnya yang terus maju dan mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi pengelolanya.
Ketidak-bertahanan itu disebabkan karena sistem manajemen yang tidak kuat dan tidak sesuai aturan tentang waralaba yang ditetapkan pemerintah, bahkan diantaranya dalam hitungan bulan sudah tak beroperasional lagi.
"Waralaba yang terdaftar di Dinas Perdagangan Kota Palembang hanya satu, yakni GSC. Yang lainnya belum memenuhi persyaratan sebagai waralaba," jelas Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri, Yustianus, SE.
Memang kata Paulus Winarto pada seminar yang digelar STMIK MDP yang bertajuk Becoming An Entrepreneur beberapa waktu lalu, bisnis waralaba sangat menjanjikan di tengah krisis ekonomi yang tengah terjadi sekarang ini dan minim resiko.
Pemilik Bakso Kota Cak Man, Karsono mengatakan, bisnis waralaba sangat menjanjikan asalkan tahu keinginan pasar. Terutama untuk jenis makanan dan minuman karena menyangkut selera. Belum tentu makanan yang diwaralaba cocok dengan lidah warga setempat seperti Palembang, untuk itulah ia memilih Bakso Kota Cak Man yang kini sudah mempunyai beberapa outlet.
"Jangan ikut-ikutan dalam berbisnis waralaba. Pelajari peluang yang ada, lalu mintalah pendapat orang yang ahli, ujar Karsono.
Super Bimbel GSC merupakan satu-satunya waralaba pertama di Palembang dan terdaftar di Dinas Perdagangan yang telah go national dan mampu menghempas waralaba serupa dari pulau Jawa. Bahkan, Super Bimbel GSC pada Juni nanti akan membuka waralaba di Serpong Jakarta dan Balikpapan.
"Bisnis ini menjanjikan. Bagi investor yang tertarik atau berminat untuk mengembangkan dunia pendidikan silahkan mendaftarkan diri," kata Johannes Agus Taruna, S.Si, Owner Super Bimbel GSC. (sep)*) Artikel ini sudah dimuat di surat kabar harian Sriwijaya Post/Rabu, 27 Mei 2009; Halaman 18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar